Apakah Anda pernah menggunakan keduanya secara bergantian? Anda merugikan bisnis Anda.
Copywriting dan penulisan konten adalah dua keahlian yang sangat berbeda, tetapi keduanya penting untuk strategi pemasaran yang sukses.
Copywriter bertanggung jawab untuk membuat salinan yang efektif—teks di situs web Anda yang mengubah browser menjadi pembeli. Ini adalah kata-kata yang Anda lihat di iklan digital, papan reklame, email, dan lainnya.
Penulis konten, di sisi lain, membuat konten berharga yang melibatkan dan menginformasikan audiens Anda. Blog, ebook, dan whitepaper berbentuk panjang dan pendek sering kali ditulis oleh penulis konten.
Lalu apa perbedaan antara copywriting dan content writing? Mari kita lihat lebih dekat.
Dasar-dasar Copywriting vs. Penulisan Konten
Memahami dasar-dasar copywriting vs. penulisan konten adalah langkah pertama dalam menentukan mana yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.
Copywriting adalah tentang persuasi. Copywriter ahli dalam menggunakan kata-kata untuk membuat orang mengambil tindakan yang diinginkan—baik itu membeli item, mendaftar ke daftar email, atau mengunduh ebook.
Copywriting sering ditulis dalam bentuk yang lebih pendek, membuat dampak lebih besar dalam kata-kata yang lebih sedikit. Selain itu, copywriting sering memiliki umur yang lebih pendek, digunakan untuk kampanye atau tujuan tertentu.
Iklan dari Yeti ini adalah contoh copywriting. Singkat, ringkas, dan memiliki pesan kuat yang berbicara langsung kepada audiens targetnya.
Penulisan konten lebih tentang pendidikan dan membangun hubungan. Penulis konten menghasilkan konten untuk membantu pembaca lebih memahami suatu topik, memecahkan masalah, atau membuat keputusan.
Penulisan konten paling sering dalam bentuk blog, artinya minimal 500 kata, dengan panjang ideal berkisar antara 2.100 hingga 2.400 kata. Umurnya lebih panjang, sering menemukan rumah permanen di blog atau halaman sumber daya sebuah situs web.
Contoh di atas adalah salah satu postingan saya dari blog Neil Patel. Ini adalah salah satu bentuk penulisan konten yang paling dikenal, dengan 7,5 juta posting blog diterbitkan setiap hari. Bagian khusus ini ditulis untuk membantu pemasar memahami cara kerja Cuplikan Unggulan Google dan cara terbaik untuk memberi peringkat bagi mereka.
Ketika Anda memikirkan penulisan konten dan copywriting, gambar apa yang muncul di benak Anda? Kita sering mengingat copywriting karena penggunaannya dalam iklan dan penulisan konten ketika kita mempelajari sesuatu dari sebuah artikel.
Tujuan dari kedua jenis tulisan ini sedikit berbeda, seringkali mengubah maksud dari kata-kata tersebut. Tujuan akhir copywriter adalah membuat pembaca mengambil tindakan, sedangkan tujuan penulis konten adalah membangun kepercayaan dan kredibilitas dengan pembaca.
Mana yang Lebih Baik untuk Bisnis Anda: Copywriting atau Content Writing?
Jawaban atas pertanyaan ini tergantung pada tujuan bisnis Anda.
Jika Anda ingin meningkatkan penjualan atau mendapatkan lebih banyak prospek, copywriting adalah cara yang tepat. Jika Anda ingin membangun hubungan dengan audiens Anda dan menjadikan diri Anda sebagai pemimpin pemikiran dalam industri Anda, maka penulisan konten adalah pilihan yang lebih baik.
Copywriting dan penulisan konten penting untuk strategi pemasaran yang sukses. Jangan khawatir, kami akan membahasnya nanti di artikel.
Tulisan yang bagus adalah dasar dari copywriting dan penulisan konten. Kuncinya adalah mencari tahu mana yang akan membantu Anda mencapai tujuan bisnis spesifik Anda.
Keterampilan Di Balik Menulis Konten vs Copywriting
Keterampilan yang dibutuhkan untuk copywriting dan penulisan konten sangat berbeda.
Copywriter harus ahli dalam persuasi, penjualan, dan pemasaran. Mereka perlu memahami psikologi manusia dan mampu menggunakan kata-kata untuk mempengaruhi emosi pembaca dan mendorong mereka untuk mengambil tindakan. Pelajari lebih lanjut tentang cara menulis salinan yang menarik dengan panduan saya untuk copywriting.
Beberapa jenis tulisan yang umum dibuat oleh copywriter meliputi: